Kamis, 30 Juli 2009

Negeri Besar


Negeri Besar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Way Kanan, Lampung, Indonesia.

Masyarakat aslinya bermarga Buay Pemuka Bangsa Raja, beradat Pepadun dialek Api. Negeri Besar terletak di Ujung Way Kanan.

Dipercayai, nenek moyang mereka adalah Puyang Umpu Serunting Sakti. Selain itu terdapat Puyang lain seperti Tuan Purba yang dipercaya sebagai ulama Islam yang Makamnya terdapat di tiyuh kiling-kiling,Negeri Besar.

Dalam masyarakat adatnya terdapat sub-suku seperti Mahligai,Bendahara, Pasar Agung, Lawang Taji, Muncak Kabau ( yang terakhir ini kemudian hijrah ke daerah Komering ), dan lain-lain. Awalnya Negeri besar hanya ada satu tiyuh/kampung yakni Negeri Besar, lalu seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka dimekarkan menjadi 4 tiyuh yakni Negeri Besar, Tiyuh Baru, Kiling-kiling dan Kali Awi, lalu ditambah lagi dengan Negeri Jaya dan Kali awi baru (?) Pada zaman umpu serunting hingga awal kemerdekaan, Negeri Besar mempunyai daerah teritorial lain di Selat Sunda yakni Pulau Tabuan, tetapi kemudian pulau tersebut dijual oleh Suatu Pesirah ke orang lain. Kemungkinan besar Pulau Tabuan tersebut dimiliki oleh Negeri Besar karena pada zaman Puyang Serunting, beliau siba ke Banten yang melewati selat sunda kemudian beliau menjadi orang pertama yang menduduki pulau Tabuan tersebut.

Hewan khas di daerah ini adalah Kura-kura, yang setiap tahun bertelur di Negeri Besar, alkisah Kura-kura ini diperoleh dari Sultan Banten sewaktu siba ke Banten dan Puyang Serunting mendapat gelar Adipati Mangkurat. Ia siba ke Banten bersama-sama dengan Buay Nunyai dari Abung Minak Paduka mendapat gelar Adipati Jarumbang, Dari Pagar Dewa buay Tegamoan Minak Kemala mendapat gelar Adipati Prajurit dan dari Negeri Ujung Karang Sungkai bunga mayang mendapat gelar Adipati Iro Bumi. Sampai sekarang persaudaraan keempat Buay ini diabadikan antara lain sewaktu setiap ada acara adat begawi maka keempat buay akan ditanyakan kehadirannya.
Terbitkan Entri
Penganan khasnya adalah Bebai ngamuk, serimpi dll.

3 komentar:

  1. Aslm, pak tihang jaya. Dari membaca blog diatas, ada yg menceritakan ttg "pulau tabuan" dimana disbtkn milik orang negeri besar. Dalam cttn sejarah kami, pulau tabuan pertama di miliki oleh marga/kebandakhan putihdoh sktr tahun 1500an, yg disahkan oleh "sultan arya dillah" sbg sultan banten. Sdgkn menurut cerita, pulau tabuan diperebutkan oleh marga2 di teluk semaka (kota agung smpai cukuhbalak) lwt peperangan, yg dimenangkan oleh marga putih (seputih) bhkan bisa menguasai smpai di kota agung. Prajurit2nya ada yg bertubuh besar yg dijuluki "liman". Sdkn cerita lain, menyebutkan bhwa "minak senaung/sinahu" yg prtama bisa menduduki pulau tabuhan yg menurut mitos dikuasai "ratu lebah raksasa". Marga putihdoh berkebuayan semenguk mukhadatu, trs apakah ada hbgn dgn sejarah negeri besar di waykanan? Trmksh, salam kemuakhian..

    BalasHapus
  2. Ass. Saya dr marga buay bahuga. Orang tua su h.m djohansyah ratu mangku merga bin ratu merga skr sdh almarhum. Konon menurut cerita ortu sy.. bahwa ratu merga adalah adik kandung mangkubumi sy ingin seksli mengetahui silsilah mangku bumi dan ratu merga. Dimana sy s/d saat blm tahu pasti tt sillsilah dr buay bahuga waykanan lampung utara. Tolong fdibantu bagi yg nengetahui silsilah tsb .tks by dpanjinegara jakarta

    BalasHapus
  3. apakah sama dengan Gelar Akas saya ya? Akas saya Bernama Massupardan Gelar Raja Mangku Bumi anak dari Pesirah Muncak Kabau Pesirah Cek Ali

    BalasHapus